Selamat ku ucapkan padamu
yang telah berhasil membangun tembok pertahananmu
dari serpihan cerita yang terserak
dengan keteguhan hati sebagai perekatnya
Selamat ku ucapkan padamu
yang telah berhasil menghancurkan pertahananku
dengan peluru makna hidup dan kenyataan
dan untaian kata sebagai pelontarnya
Selamat ku ucapkan padamu
dari aku yang terbaring tak berdaya
menahan sakit
bukan karena karena tajam pisaumu telah mengoyak jantungku
tapi..
air matamu yang mencabik hatiku