Wednesday, August 22, 2012

Imah Kopi, Lembang

Biasanya males nulis tentang tempat makan di lembang, bukan karena rasa tapi karena nggak ada bedanya antara satu tempat makan dengan yang lain, tapi kali ini sedikit beda. okey lah di kota bandung banyak, tapi di lembang ini sedikit beda. Nomor satu masih aku tulis Rumah Makan Melati, yang nanti saja diulasnya,..:D berhubung ada fotonya akhirnya mengalah pada termpat makan di posisi ke dua... Imah Kopi.
Baru dibuka tanggal 14 Agustus 2012 lalu (kalo nggak salah)  keunikan pertama yang bakal ditemuin (setidaknya di lembang untuk saat ini) adalah Espresso Machine yang disimpan di depan. Seingat saya ini yang pertama di lembang, dan fikiran yang terlintas pertama adalah, "espresso double shoot"
lokasinya cukup enak, setidaknya kalau anda pulang dari Ciater, di perempatan lembang, belok kiri ke arah SESKOAU, jaraknya hanya 50 meter dari perempatan, atau kalau dari arah Bandung lurus ke SESKOAU (juga).
suggested coffee-nya lupa namanya... tanya saja Kevin yang owner merangkap Barista, biar dibikinin resep jagoannya. Yang pasti untuk sementara ini satu-satunya Barista sekolahan yang asik diajak ngobrol di lembang kayanya baru dia.
Soal rasa, silahkan datang aja,  pilihannya banyak bahkan kata empunya kalo mau paket breakfast Amerika atau Eropa bisa disiapkan. Untuk makanan Indonesia ada nasi bakar, ada nasi goreng.. ada apa lagi ya ?? lupa.. wkwkwk
okey segitu aja... berikut beberapa foto.. semoga berkenan !!



Thursday, August 16, 2012

Marching Band ... kebanggaan dalam harmoni

Marching Band bermula dari tradisi purba sebagai kegiatan yang dilakukan oleh beberapa musisi yang bermain musik secara bersama-sama dan dilakukan sambil berjalan untuk mengiringi suatu perayaan ataupun festival. Seiring dengan perjalananan waktu, orkes barisan berevolusi menjadi lebih terstruktur dalam kemiliteran di masa-masa awal era negara. Bentuk inilah yang menjadi dasar awal orkes militer yang kemudian menjadi awal munculnya orkes barisan saat ini. Meskipun pola orkes barisan telah berkembang jauh, masih terdapat cukup banyak tradisi militer yang bertahan dalam budaya orkes barisan, tradisi milter tersebut tampak pada atribut-atribut seragam yang digunakan, tata cara berjalan, model pemberian instruksi dalam latihan umumnya masih merupakan adaptasi dari tradisi militer yang telah disesuaikan sedemikian rupa.(Wikipedia.com)
Terlepas dari pengertian tersebut memory dan pemahaman saya terhadap marching band dibentuk melalui film-film kepahlawanan, film film perang dimana dua pasukan bertemu dalam posisi berhadapan langsung, frontal. Teknik perang yang tentu saja tidak akan ditemui jaman sekarang, dimana negara sebesar Amerika pun melancarkan serangan jarak jauh dengan rudal-rudal penjelajah, setelah pertahanan utama lumpuh maka dikirimlah pesawat bomber ringan untuk serangan terhadap unit bergerak di darat, setelah agak sepi bomber berat yang meluluhlantakkan bangunan, dan saat selesai baru infanteri dengan pasukan lapis baja di depan dan prajurit  di dalam panser dengan lapisan baja tebal. tentu saja bukan perang ini yang membutukan pasukan pengobar semangat. bisa dilihat padsa perang-perang seperti pra Perang Dunia I, film perang Romawi, atau bahkan fiksi ilmiah seperti,  semangat bertempur yang berkobar dinyalakan bahkan sebelum perang dilakukan, dengan berbaris menuju medan perang, melalui peniupan sangkakala, menabuh genderang perang ditimpali dengan teriakan penggugah semangat. dan untuk bisa membangkitkan semangat berperang secara frontal seperti itu tentu bukan musik-musik cengeng yang dibunyikan. 
Bayangan itu muncul hari ini, saat parade menyambut 17, tidak biasanya ada suguhan Marching Band dari PUSDIKAJEN, walaupun personilnya tidak sebanyak   Cangka Lokananta-nya Akmil, akan tetapi tabuhannya cukup memberikan kesan :"Ini TNI yang main, bukan grup Marching Band biasa !"
Dengan langkah yang seakan tak terhentikan, aksi mayoret, tatapan mata dan kawalan Provost yang sigap meminggirkan penonton tentunya, rasa bangga muncul di hati. Inilah pasukan yang bertugas sebagai pengiring pasukan yang membawa semangat dalam perjalanan menuju medan perang. Inilah pasukan yang menyampaikan berita melaui dentuman drumnya, Kami dengan langkah berani akan mempertaruhkan nyawa kami untuk mempertahankan Negara Ini.
Ah cukup romantisme nya... ini beberapa fotonya,...semoga kedepan masih ada kesempatan untuk memotret Marching Band-marching band TNI lainnya










semoga berkenan !